Laporan Akhir 2 M4



 1. Jurnal [kembali]

Percobaan 2  

Non Inverting Amplifier Input DC  

No

RF ( kΩ )

Vin (Volt)

Vout (Volt)

Gain

1

35

-3

-13

4.5

-2

- 8.52

4.5

0

+0.00

4.5

+2

+9

4.5

+3

+13.5

4.5

-Vmax=

+V sat=

+Vmax=

-Vmin=

2

70

-3

-23.1

8

-2

-15.1

8

0

+0.00

8

+2

+16.0

8

+3

+24.0

8

-Vmax=

+V sat=

+Vmax=

-Vmin=




  • Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
  • OP-AMP
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
  • Sumber DC
Untuk menghasilkan arus DC
  • Sumber AC
Untuk menghasilkan arus AC
  • Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.






Rangkaian Non-Inverting amplifier berfungsi untuk penguatan ataupun pelemahan tergantung nilai Rf dan Rin nya namun tidak terjadi beda fasa 180 derajat atau pembalikkan polaritas seperti pada rangkaian inverting. Sesuai terlihat pada rangkaian( Vin dihubungkan ke kaki positif op-amp ), arus yang mengalir dari Vin, kemudian akan masuk ke ke tahanan input(Rin), karena impedansi di input op amp sangat besar maka menyebabkan arus lebih memilih mengalir ke tahanan feedback(Rf) lalu kemudian akan menghasilkan tegangan keluaran.

Disini Sumber dan resistor divariasikan nilainya, Kemudian UntukTegangan output pada op amp dapat dihitung dengan menggunakan rumus Vout = ((Rf/Rin) + 1) * Vin, dimana Rf = resistor feedback (R1) dan Rin = resistor input (R2). Sedangkan untuk mencari nilai gain, diperoleh dengan mengguakan rumus ((R1/R2)+1).




1). Analisa rangkaian non inverting dan pengaruh resistor pada rangkaian
Jawab :
Rangkaian Non-Inverting amplifier berfungsi untuk penguatan ataupun pelemahan tergantung nilai Rf dan Rin nya namun tidak terjadi beda fasa 180 derajat atau pembalikkan polaritas seperti pada rangkaian inverting. Berbeda dengan rangkaian inverting yang mana terjadi pembalikan polaritas 

Resistor pada rangkaian percobaan ini berperan sebagai penguat dan pelemah untuk tegangan output. Resistor pada rangkaian ini terdiri atas resistor feedback (Rf = R1) dan resistor input (Rin = R2). Tegangan output memiliki rumus yaitu Vout = ((Rf/Rin) + 1) * Vin. Dapat dilihat dari rumus bahwa resistor disini berpengaruh pada tengangan output rangkaian non inverting. 



File Rangkaian download
Video download
Html download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar